Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

Tercurah

Situasi sungguh tak mudah. Mulut berkata terserah. Pikiran bilang berserah. Hati berat tuk pasrah. Introspeksi tuk bebenah. Telepas siapa yang bersalah. Tak ingin terpecah. Tak ingin berpisah Aku tak ingin menyanggah. Batinku berdarah. Aku rasa resah. Ingin berkeluh kesah. Aku bersusah payah. Tak henti tuk mengasah. Memahami dan menelaah. Apa-apa saja yang bisa dicegah. Mungkin aku marah. Sudah terlalu lelah. Tapi tak ingin gegabah. Tuk segera menyerah.

Aku dan Lebah

Kisah ini adalah kisah yang menurutku cukup unik. Seekor lebah entah darimana tiba-tiba datang mengusik. Entah kejadian unik atau merupakan kejadian langka. Satu hal yang pasti aku pun masih tidak menyangka. Setelah hari itu berlalu aku tak terlalu menghiraukan. Meski saat itu kehadiran si lebah sulit untuk ku abaikan. Melihat lebah yang mundar-mandir dengan jarak amat dekat. Membuatku tak nyaman dan takut kalau-kalau disengat. Beberapa kali kejadian serupa berulang di tempat yang acak. Merasa jengkel diikutinya kemanapun aku bergerak. Anehnya lagi di setiap kejadian, si lebah selalu sendiri. Aku terintimidasi oleh si lebah yang seakan sedang mem-bully. Anehnya lagi dan lagi seringkali di setiap kejadian, aku sedang berdua. Saat melihat aku di-bully lebah, dia hanya menyuruhku untuk tetap tenang. Bagaimana bisa aku tenang jika si lebah tiba-tiba datang menyerang? Super duper anehnya lagi, si lebah tidak pernah sekalipun mengganggu dia. Ini si lebah pilih kasih sama wanita atau yang sel...

Mereka Takkan Mengerti

Harapan seringkali tak sejalan dengan apa yang terjadi. Bahkan berbanding terbalik menimbulkan kekecewaan. Pro dan kontra di dalam konflik sosial maupun pribadi. Menyebabkan orang menjadikannya bahan tertawaan. Berbicara apa yang menurut pandangan mereka benar. Sorak sorai sebagai “penonton” di dalam kehidupan ini. Menyulut kegaduhan luar biasa untuk sekedar didengar. Hingga mereka memang sengaja untuk mengusik nurani. Anjing akan tenang kepada majikan dan sanak saudara. Tetapi anjing akan menggonggong apabila tidak dikenal. Sepatutnya kita bisa mengetahui mana yang berpura-pura. Sehingga kita bisa membedakan mana yang asli dan asal. Yakinlah pada apa yang menjadikanmu dirimu sendiri. Karena mereka diciptakan untuk takkan pernah berhenti. Tutup telinga dan saring sebab kamulah yang menjalani. Percayalah pada dasarnya mereka takkan pernah mengerti.

Dandelion

Rintangan dalam hidup pernah membuat kita terjungkal. Perih sakitnya hampir-hampir membuat hilang akal. Hidup orang lain yang seringkali menjadi pembanding. Tanpa sadar ego diri berasumsi dan menuding. Padahal jalan hidup setiap orang itu berbeda-beda. Ada yang berjalan cepat, ada yang berjalan santai. Ada yang merangkak, ada yang berlari. Hanya saja pastikan maju gerak langkah kaki. Dandelion mengajarkan kita untuk bisa tumbuh dimana saja. Hujan angin dan panas terik tidak menjadi alasan untuk berhenti. Hembusan angin yang membawa kita bahkan sampai terseok-seok. Bukan menjadi hambatan untuk tetap tegar berdiri. Terhempas jauh dari tempat kita lahir. Tak lupa bahwa semua telah ditentukan oleh takdir. Kuatkan diri untuk menyesuaikan diri hingga mahir. Perjuangkan hidup kita sampai waktu berakhir.

Katanya

Katanya negara demokrasi yang memegang teguh hak asasi. Tapi tidak berlaku bagi oknum berdasi dan rakyat kecil yang terdiskualifikasi. Katanya negara hukum yang berpedoman dari UU dan Pancasila. Tapi “salam tempel” jadi jalan keluar dari masalah yang ada. Katanya semua orang diperlakukan sama di mata hukum. Tapi hanya status sosial atas yang punya privilege dalam forum. Katanya sudah sejak lama merdeka dan berdikari. Tapi dengan terang-terangan warganya dijajah sendiri. Konon katanya.