Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2022

Malam yang Kelam

Tiba-tiba ketakutanku kembali terjadi. Perasaan tak berdaya, beserta perasaan khawatir datang dan menyelimuti lagi. Rasa yang takkan pernah ku lupa betapa menyakitkan dan betapa menyiksa diri ini. Seketika dilanda kebingungan, kegelisahan, tak tenang, bahkan untuk setiap nafas terasa berat. Berpikir mencoba mencari tahu jawaban bagaimana bisa mengatasi masalah ini. Sayang, apapun cara yang terlintas hanya selalu akan melukai isi hati. Mencoba untuk tak peduli akan semua yang telah terjadi. Lagi sayang, luka itu tetap ada dan terus mengusik hati nurani. Aku berada di titik lemahku. Menangis dan mengadu kepada yang Maha Tahu. Demi sebuah ketenangan batin, agar sesak ini segera pergi. Demi tetap tegar dan kuat untuk berdiri. Pilihanku hanya tinggal dua. Menunjukkan segala rasa yang telah ku pendam. Atau kembali kugunakan topeng dan senyum palsuku lalu mengubur sejuta asa dalam-dalam.

Ketidakjujuran dalam Sebuah Kejujuran

Mari kita mulai dengan sebuah ungkapan. Ketidakjujuran dalam sebuah kejujuran. Sebutir persoalan klise tentang perasaan. Atas perlakuan yang menjengkelkan. Siapa yang pernah dibohongi? Jika iya, siap-siap rawat hati. Siapa yang suka dibohongi? Jika iya, selamat datang sakit hati. Mengapa mudah untuk berbohong? Padahal sekali berbohong akan cenderung terus berbohong. Takutkah jujurmu akan melukai? Padahal luka dari ketidakjujuran lebih menyayat hati. Mau sampai kapan hidup dalam rasa bersalah? Belajarlah untuk mulai jujur selagi ada waktu. Sebelum orang-orang berhargamu mulai lelah. Sebelum takdir mengambilnya dari genggamanmu.

Diuji Rindu Sendiri

Sejak dirinya melangkah pergi tak kembali. Hidupku tak berarti dan ku rasa hanya sepi. Dia tinggalkan ku sendiri di sini. Hilang arah tanpa satu yang pasti. Aku tak tahu harus bagaimana. Tiada kawan untukku bercerita Hanya dirimu satu yang ku punya. Karena hangat cintamu yang nyata. Kirim aku malaikatmu, biar jadi kawan hidupku. Dan tunjukkan jalan yang memang kau pilihkan untukku. Kirim aku malaikatmu, karena ku sepi berada di sini. Dan di dunia ini aku tak mau sendiri. Tanpa terasa ku teteskan air mata ini. Tiada berhenti mengiringi kisah di hati. Kepergianmu sungguh menyiksa nurani. Kau tega menguji aku rindu sendiri. Inspired by BCL – Aku Tak Mau Sendiri