Malam yang Kelam
Tiba-tiba ketakutanku kembali terjadi. Perasaan tak berdaya, beserta perasaan khawatir datang dan menyelimuti lagi. Rasa yang takkan pernah ku lupa betapa menyakitkan dan betapa menyiksa diri ini. Seketika dilanda kebingungan, kegelisahan, tak tenang, bahkan untuk setiap nafas terasa berat. Berpikir mencoba mencari tahu jawaban bagaimana bisa mengatasi masalah ini. Sayang, apapun cara yang terlintas hanya selalu akan melukai isi hati. Mencoba untuk tak peduli akan semua yang telah terjadi. Lagi sayang, luka itu tetap ada dan terus mengusik hati nurani. Aku berada di titik lemahku. Menangis dan mengadu kepada yang Maha Tahu. Demi sebuah ketenangan batin, agar sesak ini segera pergi. Demi tetap tegar dan kuat untuk berdiri. Pilihanku hanya tinggal dua. Menunjukkan segala rasa yang telah ku pendam. Atau kembali kugunakan topeng dan senyum palsuku lalu mengubur sejuta asa dalam-dalam.