Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Opera Orang Kaya

Hati Gre bergumul sendiri Aku nggak perlu ketemu Chris untuk mengatakan betapa aku tidak bisa menikah dengan siapa pun hanya karena cintaku tertinggal di mata birunya. Tapi, aku akan kembali ke tempat itu. Tempat-tempat saat aku bisa merasakan kehadirannya walau sesaat. Dan, setelah itu akan kututup buku soal Chris yang selama ini memang sangat tertutup. Tidak ada yang tahu. Tidak Aninda, Cipy, Rega, atau siapapun dari anak-anak Indo 09 itu. Bahkan, Chris pun tidak. Anak-anak itu tak perlu tahu kalau aku belum menikah karena merasa tak bisa mendapatkan orang seperti chris. Cintaku yang tak pernah kuungkapkan, tapi juga tak pernah bisa kuhalau. Merananya aku.....! Sementara anak-anak yang bersamaku sebelas tahun lalu itu semua tanpa kecuali, termasuk para pemburu cinta Chris, sudah mendapatkan pujaan hati. Bahkan, dengan sadar dan sengaja, mereka mencari para bule hanya karena terinspirasi oleh aku leader nya yang saat itu dijemput pacar Prancis-nya di Paris. Dan, Vincent...

Kisahku Dan Kasihmu

Masih terasa jelas ingatan tentang semua yang telah terjadi Keberanianmu dan kejujuranku menemukan titik terang itu Aku mengatakan apa yang kamu ragukan dari orang-orang Untuk sekedar meyakinkanmu bahwa kenali aku dari diriku Jangan terpengaruh oleh isu yang bisa membuatmu tak tenang Kamu takkan pernah tahu apa yang mereka inginkan darimu Perlahan kegelisahan mulai memudar dari wajah ragumu Dan giliranmu yang memberanikan diri untuk berbicara Perasaan ini begitu terenyuh melihat kamu meluapkan emosi itu Bagaimana tidak? Kamu tersenyum, menangis, tertawa dihadapku Namun dibalik itu, rasa sakit begitu jelas tersisipkan didalamnya Dan aku merasakan, sangat merasakan apa yang kamu rasakan Seketika pikirku bergejolak, membayangkan bagaimana kamu bisa bertahan begitu jauh Seketika hatiku tergerak, merasakan bagaimana betapa dalamnya kamu telah terjatuh Sebenarnya aku hanya ingin mengungkapkan apa yang ada Terserah bagaimana pendapat hatimu tentang aku dan rasaku Nyatanya...

Maafkan Harapku

Tak terpikirkan betapa cepat angin berhembus berlalu dihadapku Menyapa tenang dengan belaian lembutnya menembus relung pilu Pikirku lucu sang waktu memutarbalikkan segala yang pernah terjadi Dengan mudahnya semua berubah seperti secepat mataku berkedip Giliranku yang membuka dan membaca hingga menulis buku itu Banyak di antara halaman itu membahas tentang kamu dan kamu Ku baca halaman demi halaman dengan perlahan agar tak merusaknya Ku pahami bahwa aku dan kekagumanku memang muncul karenamu Aku tak pintar untuk menyembunyikan rasa dan menutupinya Dan ku akui aku menaruh dan menempatkan harapku padamu Angan semu ku yang berpikir aku dan kamu bisa menjadi kita Kebodohanku yang terjatuh di hatimu yang tak menginginkanku Maaafkan aku yang hadir dan mengusik ketenangan hari-harimu Aku hanya tak bisa menepis kehadiranmu tlah mengapus luka yang ada Maafkan cintaku yang tertuju padamu dan mengharapkan senyum itu Karena hati ini tak mampu menahan rasa yang berkecamuk di dala...

Kamu Yang Tak Pernah Jauh, Dulu. . . .

Aku tak pernah tahu akan menghabiskan berapa lama waktuku untuk bicara tentangmu Karena entah mengapa ada saja yang ingin aku sampaikan Entah mengapa akan ada saja hal yang ingin aku ungkapkan Aku dan kisah ini memang sudah tertinggal cukup lama Kisah yang kini sudah usang dan diselimuti dengan debu Tidak ada yang menyangka bahwa kedekatan kita hanya bertahan sebentar saja Baik aku, mereka, atau mungkin kamu merasakannya Namun aku tak begitu berharap kamu menyadarinya Karena aku tahu pada dasarnya sulit untukmu menyentuh rasa Tapi jika kamu menyadari, mungkinkah kamu ingat kisah itu ? Kisah yang dulu melibatkan aku dan kamu Yang dulu selalu diisi dengan sapaan hangat Yang dulu diisi dengan senyum bahagia Dulu...suaramu selalu  ku dengar Dulu...senyummu selalu indah ku lihat Dulu...matamu selalu dekat ku tatap Dan dulu...bahagiamu selalu ku dekap Canda tawamu selalu mengisi hari-hariku Sedih pilumu selalu menjadikanku tempat bersandar Apapun yang kamu rasakan...

Kamu Percaya Dirimu

Entah darimana aku harus angkat bicara Semua terjadi begitu cepat dan tak ku sengaja Mengetahui keadaan yang tertutup selama ini Rasanya kecewa mendalam tak terbayang Bisa-bisanya kamu berkata padaku “iya” Sembari mencari celah untukku didalamnya Katanya percaya kepada satu nama Tapi yang ku dapati hanya alasan berdusta Percaya ku selama ini nyatanya tiada arti Ketika kamu yang diam-diam berbelati Kamu hanya percaya pada dirimu sendiri Dan berhasil membuatku merasa dikhianati Seperti melihat kisah sinetron di televisi Seperti mimpi yang tak pernah ku harap terjadi Tersenyum tertawa membayangkan betapa mirisnya Keadaan membuatku sadar siapa kamu sebenarnya