Maafkan Harapku

Tak terpikirkan betapa cepat angin berhembus berlalu dihadapku
Menyapa tenang dengan belaian lembutnya menembus relung pilu

Pikirku lucu sang waktu memutarbalikkan segala yang pernah terjadi
Dengan mudahnya semua berubah seperti secepat mataku berkedip

Giliranku yang membuka dan membaca hingga menulis buku itu
Banyak di antara halaman itu membahas tentang kamu dan kamu
Ku baca halaman demi halaman dengan perlahan agar tak merusaknya
Ku pahami bahwa aku dan kekagumanku memang muncul karenamu

Aku tak pintar untuk menyembunyikan rasa dan menutupinya
Dan ku akui aku menaruh dan menempatkan harapku padamu

Angan semu ku yang berpikir aku dan kamu bisa menjadi kita
Kebodohanku yang terjatuh di hatimu yang tak menginginkanku

Maaafkan aku yang hadir dan mengusik ketenangan hari-harimu
Aku hanya tak bisa menepis kehadiranmu tlah mengapus luka yang ada
Maafkan cintaku yang tertuju padamu dan mengharapkan senyum itu
Karena hati ini tak mampu menahan rasa yang berkecamuk di dalam kalbu

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Can we start again?

Untitled 3

Katakan Sebenarnya