Tak Mampu Menahan

Namanya rindu, ia yang berkelana di dalam pikirku
Bertemankan dengan malu, yang malu-malu tapi mau

Pagi itu aku sedang menanti di balik awan kelabu
Sisa hujan semalam masih meninggalkan bekas jejaknya
Tak pernah terbayangkan dan berkecamuk di dalam kalbu
Hanya diam dan merenung melukiskan bayang wajahnya

Dia yang terpaku pada baiknya sosok insan
Terlihat jelas menabur semua kegembiraan

Dugaan sementara selalu menerka-nerka
Apakah ia sama atau justru sepenuhnya berbeda
Apa adanya bertingkah dan berperilaku
Membuatku merasakan adanya sesuatu

Senyumnya melukiskan keindahan yang sederhana
Tak ku pungkiri pesonanya menyilaukan pandangan mata

Malam ini menjadi saksi bisu di antara kita
Mencoba tuk sembunyi namun tetap tak bisa
Terhiaskan indahmu di angkasa bersama ketiadaan bulan
Hanya aku dan rasaku yang tak mampu menahan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Can we start again?

Untitled 3

Katakan Sebenarnya