Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

Cinta yang Mana?

Kalau bicara soal cinta, definisi setiap orang pasti berbeda-beda. Perspektif cinta terlalu luas jika harus dipastikan maknanya. Dahulu aku berpikir bahwa cinta itu tentang memiliki. Proses panjang pengalaman mengajarkan aku sebuah arti. Bagian mana dari dia yang sebenernya punya kita? Badan sudah jelas punya dia, pikiran juga pasti punya dia. Aku bisa-bisanya se-egois itu, sampai berpikir orang lain adalah milikku. Padahal orang lain itu bukanlah sesuatu yang ada pada kendaliku. Ternyata cinta itu bukan memiliki, tapi memelihara. Jadi ibarat ada bunga yang cantik tumbuh di depan rumahku. Jika aku benar-benar sayang, takkan ku cabut bunganya. Karena dengan melihat bunga itu tumbuh, aku sudah bahagia. Sama seperti pasangan kita. Suatu hari kita pasti akan berpisah dengan pasangan kita. Meski membutuhkan kekuatan dan keikhlasan yang luar biasa. Tapi di setiap langkah, aku bersyukur dan bahagia bisa sama-sama tumbuh dengannya.

Peluk Terakhir

Saat bersamamu tak pernah ku rasa cukup. Kehadiranmu masih saja membuat jantungku berdegup. Meluangkan dan menghabiskan waktu yang berkualitas. Berlalu begitu cepat dengan tanpa atau adanya aktivitas. Sehari tak berjumpa rasanya seperti seminggu. Seminggu tak bertamu rasanya seperti sewindu. Selalu dibayang-bayangi oleh perasaan rindu. Sampai nanti ketika kita kembali bertemu. Ketika ada yang berbeda, ku coba untuk bertanya. Mengontrol nada bicara sambil menatap matanya. Memastikan ada yang salah atau baik-baik saja. Atau ada masalah yang sedang dirasa. Kalau-kalau waktu itu adalah sebuah pertanda. Mungkin seharusnya aku sudah siap sedia. Menikmati setiap detik dari hangatnya peluk terakhir. Mengikhlaskan semua ini jika memang harus berakhir.

LDR

Sudah tak terhitung berapa banyak waktu kita tak bersama. Tentang jarak yang menjadi batas diantara kita. Melewati hari yang tidak semanis dahulu. Hanya kumpulan gambar di galeri yang sedikit membantu. Roda waktu terus berputar pada porosnya. Menyaksikan perjuangan kita menanti dalam asa. Suara yang ku dengar dari teleponku. Menjadi salah satu obat penawar rindu. Sesekali kita melakukan pertemuan virtual. Sekedar bercerita atau biar ada yang menemani. Mendengar secara langsung melalui audiovisual. Sampai-sampai tidur malam terbawa mimpi. Hubungan jarak jauh punya ciri khasnya tersendiri. Soal kesabaran dan kepercayaan tingkat tinggi. Meyakini kesetiaan untuk saling menjaga hati. Tak lupa komunikasi yang baik menjadi kunci. Kali ini jarak yang terbentang kian menjauh. Apakah masih ingin melanjutkan jalan yang kita tempuh? Jangan ragu untuk ungkapkan yang kamu rasakan. Aku hanya tak ingin ada sesuatu yang dipaksakan.

With or Without

We don’t know our future yet. But I wish you and I are one set. If only I met you sooner. I think it would be better. I want to make you happy. I want you to be happy. Tell me what you really want. I wouldn’t do anything you wont. I tried so hard in every way and pray. I will stay if you want me to stay. World can be so cruel and tough. But I wish you can find a laugh. Always tell the truth and be honest. Be true to yourself just because. I hope you can find your happiness. With or without me regardless.