Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2023

Wound Over Time

Luka yang singgah begitu betah. Bekas yang ditinggalkan selalu terpikirkan. Hati tak selamat, hari pun tiada semangat. Malam sulit tidur, beban lelah tiada terukur. Seiring bergantinya hari. Proses untuk sembuh terus dinanti. Seiring berjalannya waktu. Ingin merasa bebas dari semua itu.

Hate Over Pain

Masih ingat yang membuat luka? Sudahkah terbiasa atau masih belum lupa? Bagaimana dengan bekasnya? Sudahkah mengering atau masih nyaring? Kehadiran luka rasanya sulit untuk dihindari. Apalagi bila masih berada di dalam lingkaran api. Bagaimana bisa mengharapkan hanya yang manis? Saat tak ada yang peduli akan cerita dramatis. Tanpa disadari benci datang dan menghampiri. Berseliweran menyulut amarah dalam diri. Memikirkan berbagai macam caci maki. Menahan sakit dari mulut yang ingin meneriaki.

Love Over Logic

Daya pikat cinta begitu luar biasa. Siapapun bisa dibuatnya terpana. Tak kenal siapa, tak kenal usia. Semua orang terhasut dan terlena. Saking kuatnya nasihat baik sering disangkal. Meski ada hal-hal yang nampak tak masuk akal. Lagu yang juga pernah dinyanyikan Agnez Monica. Bahwa cinta ini kadang-kadang tak ada logika. Apapun dilakukan dan dikorbankan. Demi menjunjung cinta katanya. Akal sehat yang dikesampingkan. Terpenjara dalam ilusi pikirannya. Saat nanti tertampar oleh realita. Tersadar meneteskan air mata. Cinta yang dikira istimewa. Nyatanya malah membuat kecewa.

Lengah

Aku terperangah dan terpesona. Oleh hadirnya yang luar biasa. Terpikat dan tak mampu melawan. Keadaannya begitu menawan. Kenangan lama yang hidup kembali. Bentuknya terwujud dengan pasti. Hangat tapi lupa bahwa tak melekat. Dekat tapi lupa bahwa tiada terikat. Aku terhanyut dalam buaian. Seakan tersentuh dengan belaian. Rasa yang tak pernah kuduga kan hadir. Atau memang ini jalannya takdir? Pertahanan runtuh tak terduga. Sialnya aku lalai dan tak terjaga. Semuanya terasa menjadi begitu salah. Semua karena aku tak sadar tlah lengah.

Membuka Hati

Diawali dengan pernyataan dadakan beserta fakta. Lalu disusul pertanyaan "mengapa tak mencoba membuka rasa?" Pikirku terdiam ragu belum mampu menjawab. Namun hati merasa bertanggung jawab. Setelah itu entah mengapa selalu terpikirkan. Soal pertanyaan yang telah terucapkan. Takkan pernah tahu jika tak mencobanya. Karena mungkin memang sudah waktunya. "Perkenalan ulang" atas kenangan yang singkat. Percakapan baru namun terasa begitu hangat. Berbekal ingatan yang sangat sedikit. Merakit memori untuk mengungkit. Tak disangka alurnya begitu rapat. Layaknya pertemuan sahabat dekat. Saling menghargai berargumentasi. Dewasa dalam berinteraksi. Aku masih belum tahu keberpihakan Tuhan. Entah takdirku tertahan atau dibiarkan. Manusia hanya bisa berusaha dan berupaya. Dengan doa-doa yang diamini tuk dipercaya.