Kini Dan Nanti
Ketika tidurku terusik oleh mimpi
buruk yang datang menghampiri
Rasa gelisah itu begitu nyata dari ujung kepala hingga ujung kaki
Rasa gelisah itu begitu nyata dari ujung kepala hingga ujung kaki
Ketakukan dan keresahan itu
sungguh-sungguh menyelimuti diri
Gelap, kelam, hampa, sunyi, sepi menguasai seluruh isi otak ini
Ketika ku tersadar dari sisa bunga tidur dan membuka mata
Ku berharap mimpi tinggal lah mimpi jangan menjadi realita
Karena sungguh perasaan tak menyenangkan itu nyata adanya
Dan aku hanya bisa terdiam mencoba memahami yang ku tak bisa
Mungkin tak ada yang memberitahumu bahwa itu memang tak mudah
Atau memang mungkin pilihanmu semakin dekat kepada kata menyerah
Aku hanya manusia biasa yang tak berdaya dan dengan lemah berserah
Tak pernah memaksa kau tuk mengerti dan memahami kusutnya masalah
Percayalah, kerikil di ujung jalan sana masih ada dan menunggu langkahmu
Belum lagi di penantian panjang itu ada banyak jalan yang penuh liku-liku
Siapkah kamu menuntunku berjalan ketika aku tak mampu bertumpu?
Gelap, kelam, hampa, sunyi, sepi menguasai seluruh isi otak ini
Ketika ku tersadar dari sisa bunga tidur dan membuka mata
Ku berharap mimpi tinggal lah mimpi jangan menjadi realita
Karena sungguh perasaan tak menyenangkan itu nyata adanya
Dan aku hanya bisa terdiam mencoba memahami yang ku tak bisa
Mungkin tak ada yang memberitahumu bahwa itu memang tak mudah
Atau memang mungkin pilihanmu semakin dekat kepada kata menyerah
Aku hanya manusia biasa yang tak berdaya dan dengan lemah berserah
Tak pernah memaksa kau tuk mengerti dan memahami kusutnya masalah
Percayalah, kerikil di ujung jalan sana masih ada dan menunggu langkahmu
Belum lagi di penantian panjang itu ada banyak jalan yang penuh liku-liku
Siapkah kamu menuntunku berjalan ketika aku tak mampu bertumpu?
Atau kau akan berlari ke sudut
terjauh dari pandang dan jangkauku?
Komentar
Posting Komentar