Grow Up
Memperhatikan tumbuh kembang anak sepertinya sudah menjadi hal yang wajar.
Melihat bagaimana sang anak tumbuh berproses melalui tahap demi tahap.
Saat melihatnya kesulitan melakukan suatu hal, rasanya ingin cepat-cepat menolong.
Saat sedang asyik dengan hal yang membuatnya ceria, rasanya hati pun ikut bahagia.
Saking fokusnya menikmati proses pertumbuhan anak, kita terkadang lupa.
Lupa menyadari tumbuh kembang kita sebagai manusia dewasa.
Aku masih jarang mendengar tumbuh kembang manusia dewasa.
Tapi percaya atau tidak proses kita bertumbuh itu terus berlanjut.
Satu hal yang juga luput dari perhatian kita adalah jiwa dan batin manusia dewasa.
Proses pertumbuhan itu sudah sejauh mana?
Coba lihatlah ke dalam, dan lihatlah bagaimana kabarnya.
Jika ada bagian yang terluka, sudahkah mencoba sembuhkan lukanya?
Ketika kita sudah tumbuh dewasa, secara lahiriah mungkin sudah berakhir.
Namun lain halnya dengan akal pikiran dan perasaan.
Akal tentang pola pikir yang baik dan bijak dalam menanggapi suatu hal, sehingga diharapkan menjadi manusia yang berpikir sebelum bertindak.
Perasaan tentang mampu mengontrol segala bentuk emosi, baik emosi yang hadir dari diri sendiri atau emosi yang hadir dari respon kita terhadap perlakuan orang lain.
Proses menjadi manusia hanya akan berakhir ketika jantung tak lagi berdetak.
Pastikan sebelum proses kita berakhir, kita sudah cukup menjadi manusia yang layak.
Hidup berdamai dengan diri sendiri dan menebar benih-benih kebaikan.
Mati pun tenang karena tidak khawatir dengan hal-hal yang disesalkan.
Komentar
Posting Komentar