Menertawai Sakit Hati

Di dunia ini tidak ada yang menjalani semua dengan sempurna.

Akan ada saja hal-hal yang terjadi dalam hidup kita.

Mulai dari hal sederhana seperti sendal yang putus.

Hingga mimpi yang harus direlakan pupus.


Respon alami dari sebuah kejadian selalu melibatkan perasaan.

Suka duka marah dan kecewa akan begitu jelas tergambarkan.

Hati tidak bisa berbohong tentang apa yang dirasakan.

Meski seringkali hati menipu pikiran untuk menguatkan.


Memori indah lebih nikmat untuk dikenang.

Sayang, memori luka lebih mudah untuk diingat.

Lukanya membekas dan tak kunjung berkurang.

Seolah-olah sakitnya terus ada dan mengikat.


Jika sedang teringat, masih terasa bayang-bayang sakitnya.

Walau trauma yang timbul tidak separah saat dahulu.

Setidaknya, kini aku bisa menertawakannya.

Setelah diri ini sadar bahwa semua t’lah berlalu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Can we start again?

Untitled 3

Katakan Sebenarnya