Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Dimanakah Nurani?

Gambar
Masalah dan isu sosial kian banyak terjadi Pemberitaan media sibuk disana sini Mencari berita untuk dikonsumsi Menimbulkan berbagai macam opini Kasus-kasus pembunuhan menjadi sorotan Bagaimana tidak? dengan entengnya menghilangkan nyawa Mengeksekusi nyawa manusia layaknya seperti merobek kertas Melihat nyawa manusia seperti debu tak beralas Terbawa hawa nafsu dijadikan alasan Tenggelam dalam amarah membuat tak ada pilihan Tak adakah rasa tega di hati mereka? Tak kenalkah mereka dengan nurani? Disaat penanganan hukum berjalan lambat Negeri sudah lupa dan sibuk dengan politik Tak memberikan perhatian lebih pada masalah ini Yang bahayanya sangat mengancam moral generasi Dimanakah mata hati yang berperikemanusiaan? Dimanakah jati diri manusia yang bernurani? Kepalsuan yang dipajang sebagai hiasan Atau karena memang telah mati?

Kala Ku Jatuh

Waktu dalam perspektif manapun masih berputar Nyatanya hingga kini ia masih dan terus berputar Ada kalanya pernah berbahagia bersuka cita Berganti dengan tangisan air mata oleh duka Aku yang kali ini tak sebangkit dan setegap dulu Sedang jatuh tersungkur di tempat aku berpijak Memendam sakitnya luka menahan rasanya malu Tergoyahkan oleh rasanya lelah beban di pundak Yang aku butuhkan kamu tuk membantu ku berdiri Bukan datang untuk melihat dan mencaci maki Aku butuh kamu membantu membersihkan luka Bukan berdiri di hadapku memasang wajah murka Aku tahu ku terjatuh karena semua kesalahanku Tapi bukan berarti aku bisa dengan bebas kau hina Kamu harus tahu ini memang bukanlah inginku Dan silahkan kamu nikmati apimu hingga ia sirna

Jujurku

Gelagat sang waktu mendalamiku sungguh luar biasa Mempertemukan situasi dan kondisi yang sulit terasa Menghadirkan suasana indah penuh makna tak tersisa Menghidupkan imajinasi bebas lepas tanpa putus asa Nyatanya waktu memang benar bisa mengubahku Yang terkadang  mampu mengendalikan isi kepalaku Membolak-balik hitam putih perasaan dalam hatiku Layaknya membaca, melipat, merobek halaman buku Namun ku berpikir sejenak dan mulai bertanya-tanya Bagaimana caraku  memulai dan menyampaikannya Segala asa berkecamuk merasuk sedalam-dalamnya Karena tak mungkin aku tuk menyimpan selamanya Suatu saat aku akan memberitahu apa yang aku tahu Tentang semua yang bertumpu pada pundak dan bahu Walaupun aku dengan beban segenap perasaan malu Ku yakini jujurku akan mampu menemaniku selalu

Teruskan Berjalan

Hidup ini selalu menciptakan banyak hal Terkadang cerita , cinta, kenangan, dan rindu pun ada Namun ku terbiasa mengahadapinya Dengan senyum tenang yang ku tunjukan Tetapi aku juga manusia biasa Yang terkadang hatinya menangis Kau adalah seseorang yang juga mengisi ceritaku Sebuah cerita yang tertulis dengan pasti Selamanya terekam dalam pikiranku Peluklah tubuhku untuk sejenak Dan biarkan kita memudar dengan pasti Biarkan semua seperti seharusnya Yang takkan pernah menjadi milikku Ku mencoba tuk tetap berjalan walau habis terang Bersama cahaya cinta yang menerangi jalanku Namun kucoba lupakan semua Dan meninggalkan segala yang pernah terjadi Dengan begitu aku akan tenang                                             ...

Utuh

Aku yang selalu memikirkan Dirimu yang sekarang dengan yang lain Tak ingin kau pergi menjauh Meninggalkan aku dengan rasa sepi Tak ingatkah kau akan dekapanku? Yang dulu selalu memelukmu dengan utuh Tak ingatkah kau besarnya cintaku? Yang dulu menjadikanmu satu untukku Ku yakinkan padamu Aku lah satu yang mampu membuatmu untuh Aku lah yang akan membahagiakanmu Dan aku lah yang selalu menyayangimu Kembalilah kasih... Hati ini masih membutuhkanmu Jiwa ini tak lengkap tanpamu Karena aku takkan pernah utuh tanpamu Inspired by Tangga - Utuh

Ringkih

Serapuh kelopak sang mawar tertiup oleh angin Mendekap rindu tak terbelenggu penuh rasa ingin Belaian lembut awan yang bergumpal indah Kelabu datang membawa berita tentang gundah Setipis lapisan es bertumpu pada jejak kecil Ringan tak berdaya berjalan di atas kerikil Bangun berlari hanya menjadi sebuah angan Termimpikan berbagai rintangan dan halangan Segoyah kursi goyang tua dengan sebuah sentuhan Bergerak mundar-mandir terarah tak mampu bertahan Untuk sekedar duduk tenang melepas penat sejenak Memikirkan bahwa pahit adanya memang tak enak Seringkih anak kucing yang sering kali terluka Tak kuat menerima perlakuan orang yang tak suka Maafkan ketidaksempurnaan yang ada dan tercipta Sebab tidaklah tega melihat sedihnya ia yang tercinta

#4

Writing here cause there’s nothing left here for me to do But please know that I’m trying to make up for my mistakes And you’re moving on with guilty memories But I was wrong to ever test us This broken road is more than I can take So this is the way that I’ll tell you That I’ll leave you alone if you want me to But I’ve had enough of this life alone I’ll give it up this time I know I don’t deserve to tell you that I love you There’s nothing in this rule that take above you I’m dead inside, bring me back to life   I’ll leave this note for you to read So you won’t forget that all I need is you And the world is not so clear anymore Since the day that you walked right out that door I knew all I need is you I’m still alive but I’m barely breathing Just prayed to a God and I don’t believe in Cause I got time while she got freedom Cause when a heart breaks no it don’t breakeven Her best days will be some of my worst She finaly met...

Tak Terkira

Aku tak berharap kamu mengerti Tak sedikit pun ingin kamu tuk mengerti Rasa dalam hati lelah berpura-pura Membuat siapapun tak percaya Jatuh bangun yang sempat mendera Pernah membuatku tak berdaya Tapi pernahkah terbayangkan? Setidaknya pernah terlintas bagaimana caranya? Hujan tak selalu terjadi dengan gemuruh petir Tak juga selalu turun dengan deras bersama badai Manis cerita pasti pernah merasakan ketir Perlahan merasakan semua akan memuai Banyak yang berkata “mungkin aku tak sanggup” Tak sedikit yang berucap “aku tak menyangka” Siapa yang tak ingin merasa bahagia? Berhadapan dengan kaca berbicara dengan dirinya Jika tak ada, ungkapkanlah mengapa? Percayalah ini tak semudah yang dikira

Sejuk Embun

Terbangun ku di suatu pagi yang menenangkan Bersama sisa mimpi indah semalam Ku panjatkan rasa syukur pada-Nya Yang masih mengizinkan mataku untuk terbuka Tetap semua masih terasa sama Seperti tak ada apapun yang berubah Meski hari kian berganti Menutup cerita yang telah mati Apakah hal itu tak bisa tergantikan ? Atau mungkin memang hanya satu yang memastikan ? Perasaan sejati yang menemani Layaknya kisah cinta abadi Ku percaya suatu saat nanti Waktu akan menjawab semuanya Walaupun luka hati belum lah pulih Namun embun pagi dapat menyejukkannya

Cerita Hari Itu

Kala itu bumi belumlah sepenuhnya berotasi Mentari masih dalam lelapnya enggan muncul meninggi Cintanya pada sang rembulan tak pernah terungkapkan Menerima sepenuh hati tanpa paksaan Perahu layar terombang-ambing di laut lepas Mencari sinar mercusuar untuk menyelamatkan Nahkoda bertahan sekuat tenaga agar tak terhempas Menjadi pelindung jiwa-jiwa yang diamanahkan Kemarin api menunjukan betapa silaunya bara yang ia punya Tak tertepiskan rintihan hati yang berada di kekosongan Rintik hujan datang membawa sejuk dengan indahnya Menenangkan gemuruh amarah yang haus akan sanjungan Malam pun datang bersama dengan pelangi Lelahnya hari ditutup lapisan langit biru Deru angin berirama bagaikan harmoni Memejamkan mata berharap keajaiban baru

Biru Dan Putih

Fajar masih bersembunyi di balik selimut bumi Embun di kaca tak pernah lelah menangis Layak mentari yang tak kunjung bertemu bulan Pun bumi yang tetap berotasi di garis edar Selang satu waktu biru dan putih bercengkrama Berbagi sebuah warna yang biru dan putih punya Tak persis namun mereka bisa saling merasa Di kala mata berjumpa dan memperhatikan seksama Mereka pernah terpuruk dan jatuh sejatuh-jatuhnya Mereka pernah lumpuh namun tak henti tuk sembuh Jalan keluar di antara mereka telah ditunjukkan Dengan kekuatan ketabahan serta kesabaran dari dalam Dan aku temukan sepercik warna baru yang indah Warna yang memberikan ketenangan nyata wujudnya Elok nan sahaja membawa irama yang bersenandung Tetap tercerminkan menawan tak mampu terlawan

Langit Dan Bumi Tahu

Perahu raga mulai berlayar Lautan biru terhampar luas Deru angin membelai jiwa tanpa nama Bersama luka yang tak pernah reda Dengan alunan nada bahagia yang tak pernah nyata Ku bertanya apa itu cinta ? Disaat bahagia tiba bersamaan dengan luka Sesuatu yang menguatkan namun juga melemahkan Terlihat senyum palsu walaupun hati mengucap rindu Lalu ku bertanya apa itu rasa ? Yang katanya indah tak terungkapkan Mempesona tergoda oleh suasana Bergandengan dengan kepercayaan dan kesetiaan Merangkul hati dengan sebuah ketulusan Mereka bercerita itu semua Kisah-kisah nyata dalam realita Mendatangkan tanya yang tiada habisnya Yang terlihat jelas ketidak jelasannya Langit tahu cinta dan rasa Bumi tahu bagaimana memahami Sinar mentari yang menghangatkan Pun rintik air hujan menyejukkan

Untitled 2

Malam ini aku dan kisah kasih teringat akanmu Tentang bagaimana kamu dan senyum manismu Menyapa indah hari yang terkadang ku risaukan Menyambut semangat baru yang penuh warna Pelukan bulan tak mampu menghangatkan hatiku Pelukmu mendamaikan jiwa raga lebih dari apapun Mata yang masih saja menatap ke segala arah Tak kuat untuk menatap balik tajamnya matamu Seketika dia membawa harapmu terbang jauh Menembus segala angan dan dalam rindumu Ia berlari dan tenggelam bersama pusaran bumi Dan menghilang tanpa jejak tak terbaca radar Kemudian matamu menangis namun tak tersirat Batinku terenyuh diam melihat kamu tak berisyarat Beraninya ia membawa bahagiamu lepas dari tubuh Membuatmu peduli namun bertindak seolah acuh Lantas hati sepenuhnya tersentak dan tergerak Goresan yang melukai datang entah darimana Luka tak terlihat tak tersentuh menyelimuti Perasaan dalam hati yang diam-diam mengagumi

Dapatkah Waktu

Kini cerita hidup telah berubah Cerita yang mencoba untuk memulai sebuah awal Bersama dengan seseorang yang ku kagumi Tetapi aku belum mampu Hati masih malu untuk mengakui bahwa itu kamu Perasaan ini hanya diam dan mengagumi Memang belum kita bertemu Namun entah mengapa begini, semua terjadi begitu saja Tanpa alasan yang pasti Dan begitulah yang kurasa Hanya melihat potret wajahmu pun sebenarnya sudah cukup untukku Untuk sekedar memperhatikanmu sejenak Melihat indah wajahmu yang selalu hadir dalam setiap mimpiku Ku rasa indah bila membayangkannya Pikirku pun mulai bertanya Akankah waktu bisa mempertemukan aku dan kamu ? Dapatkah waktu kan memberi aku saat indah bersamamu ? Dan mungkinkah waktu akan mengizinkanku untuk mencintaimu ?

Arti Baru

Terangnya hari terik menyilaukan mata Belaian angin menembus celah relung jiwa Langkah yang berlalu berjalan dengan rasa lelah Mungkin ku bisa atau akan sudah dan menyerah Pagi itu tak menyapa dengan semestinya Seperti lupa akan sesuatu yang nyata Suara hati yang berbicara dalam diamnya Menunduk malu seakan tak mengenalnya Kesempatan yang ada itu tak membuka jalan Mencari sebuah nama di dalam kekosongan Seolah-olah semuanya ada di satu lingkaran Dan seketika kamu bermain dengan perasaan Sejauh mata memandang sedalam hati merasa Seluas samudera dan setinggi langit di angkasa Bagaikan burung yang sedang bermain diluar sangkar Sedang bersabar untuk tahu bagaimana tak bersandar

Tak Lagi Sama

Seakan termakan oleh waktu Semua yang pernah dilalui menjadi tak berarti Meninggalan cerita yang pernah bermakna Yang kini berbeda dengan realita Mungkin tak ada yang salah dengan itu Karena memang waktu terus berjalan , tak terhentikan Kenangan yang tercipta masih membekas terasa Baik kepala atau hati ini pun merasakannya Dan mungkin tak mudah untukku melupakannya Berawal sejak pertemuan terakhir itu Segalanya perlahan berubah Merubah apa yang tak pernah terpikirkan olehku Walaupun aku tak mengerti Mungkin memang seperti itulah seharusnya Cerita yang berjalan dengan semestinya Namun kini yang ada hanyalah kebisuan Dimana segalanya telah membungkam hati ini Tak mampu berkata Tak mampu merasa Dan yang tersisa dari cerita itu hanyalah ingatan Tentang perasaan yang pernah ada Tentang segala kenangan lama yang kini tak lagi sama

Alasan Senyum Ini

Mentari masih setia menyinari bumi Rembulan silih berganti menutup hari Aku masih setia bersama bayangmu Yang tak pernah habis oleh waktu Bersamamu yang ada di hati Menemani hati yang terasa mati Takkan terganti dan selalu abadi Membuat rindu tak pernah sepi Rindu hanyalah sekedar rindu Tak pernah mampu terucap olehku Bibir mengucap tak berarti hati setuju Biarlah hanya aku yang tahu Biarkan cinta dan pesonanya Mampu melipur lara dalam hati Perasaan yang selalu terjaga Kini tahu alasan dari senyum ini

Tak Perlu Dipaksakan

Tak selamanya cerita indah bisa dijalani Tak selalu harapan terwujud dalam diri Kisah kasih yang terkadang menuntut diri Tak sadarkah hati juga butuh privasi Terkadang cinta memang membutakan Namun jangan biarkan luka itu kian dalam Hati tak bisa bicara tapi kepala bisa berpikir logika Dan kita akan tahu bahwa sesungguhnya kita bisa Ada kalanya tak bisa berarti tak bisa Bukan tuk menghindari apa yang kita rasa Tetapi menjadikan hati dan diri agar lebih dewasa Akan ada kalanya kita berhenti namun bukan berarti menyerah Percayalah ada yang tak mungkin untuk kita lanjutkan Dan sekedar menyadari bahwa ada yang tak perlu dipaksakan

Apa Kabar Moral Bangsa?

Berbagai berita bermunculan di media Internet dan televisi menjadi perantara Budaya, sejarah, politik dan ekonomi Hingga saran, kritik, dan prestasi Beranda media sosial sudah biasa mencantumkan berita Televisi pun tak pernah sepi dari rumor dan fakta Belum lagi masalah tayangan-tayangan di televisi Mengenai tontonan yang semakin “aneh” namun digemari masyarakat Banyak  menyajikan tontonan yang tidak mendidik Hanya mengejar rating dengan film yang minim makna positif Ironi tengah melanda bangsa ini Memalukan tapi dibanggakan Solusi yang diberikan justru sarat akan ketamakan Satu hal yang menjadi perhatian diri ini Isu sosial yang membuat hati menahan pilu Mulai dari kenakalan remaja yang semakin melampaui batasnya Hingga perlakuan tak pantas orang dewasa kepada anak di bawah umur Ditambah dengan maraknya kasus pemerkosaan belakangan ini Belasan pria tak beradab mengganti keceriaan para korban dengan trauma mendalam Belum lagi yang lebih pahit korbannya ditin...

Terima kasih

Waktu berjalan tanpa titian Berlalu layaknya senja di sore hari Menempatkan kisah di setiap detiknya Meninggalkan kenangan setelahnya Telah banyak kejadian yang ku alami Berbagai perasaan telah ku rasakan Dan itu meninggalkan pelajaran berharga untukku Untukku . . . . dan khususnya hidupku Ketika waktu mempertemukan kita Tak banyak yang bisa ku katakan Disaat awal perjumpaan itu, Yang ada hanya perasaan kagumku untukmu Waktu pun bergulir Layaknya angin yang berhembus Mengarungi lautan terluas Yang tak memiliki batas Bersama dengan itu Segala keadaan yang telah kita lalui Juga apa yang telah kita lewati Membuatku hanya tersipu Tak habis kagumku padamu Tak mengurangi sedikitpun rasaku untukmu Terima kasih Sang Pencipta Telah menciptakan dan memberiku kesempatan untuk melihatnya Terima kasih juga waktu Telah mengizinkanku untuk bertemu